Esay: Jangan Lupakan Kebudayaan Lokal

Kamis, Maret 23, 2017 putriintania 0 Comments



Jangan Lupakan Kebudayaan Lokal

Budaya adalah salah satu cara hidup atau identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok orang  di daerah tertentu dan bersifat turun-temurun. Setiap tempat, pastilah memiliki identitas untuk menunjukan kepada daerah lain tentang keunggulan tempat itu. Dengan budaya, kita dapat mengenal atau dikenal oleh masyarakat yang berada jauh dari tempat kita. Selain itu, kita dapat melihat perilaku masyarakat. Secara tidak langsung, budaya dapat mempengaruhi perilaku-perilaku baik budaya dari luar maupun dari lokal itu sendiri. Contoh budaya Riau adalah berbalas pantu, bersair, mendongeng dan lain-lain. Budaya bisa membawa kita ke arah yang lebih baik, namun juga bisa ke arah yang negatif.

Berdasarkan hal itulah kita harus menjaga kelestarian budaya yang telah kita miliki. Jangan sampai budaya yang menjadi ciri khas atau identitas daerah kita diklaim atau justru diakui oleh negara asing. Terkadang kita sendiri memang tidak sadar telah mengabaikan banyak budaya lokal dan justru tertarik mempelajari budaya luar. Contoh sederhana yang dapat kita ambil adalah lagu daerah dan tari daerah. Tari dan lagu daerah adalah aset budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Namun, sangat sedikit anak atau generasi jaman sekarang yang hapal atau tahu akan tari ataupun lagu daerah. Generasi sekarang justru lebih banyak menyerap budaya asing yang belum tentu baik untuk diri sendiri. Generasi sekarang lebih hapal dengan lagu manca negara dibandingkan dengan lagu daerah atau lagu nasional. Generasi sekarang lebih banyak hapal dengan bahasa luar dibandingkan dengan bahasanya sendiri. Lebih banyak anak yan tertarik untuk mencoba gaya busana luar dibandingkan dengan gaya busana lokal.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau menjadi salah satu pelopor memperkenalkan kebudayaan Riau kepada generasi muda dengan cara membuat even perlombaan yang diberi nama Praktikum Sastra. Praktikum Sastra adalah sebuah even yang diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau setahun sekali. Tepat pada tanggal 6 maret 2017 even Praktikum Sastra ke 25 diselenggarakan. Perlombaan yang di adakan adalah:
1. Lomba Peragaan Busana Adat Tingkat SD/MI Sederajat se-Pekanbaru
2. Lomba Tes Tertulis Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA Sederajat se-Riau
3. Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP/MTs sederajat se-Riau
4. Lomba Debat Tingkat SMA/MA Sederajat se-Riau
5. Lomba Baca Puisi Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
6. Lomba Tulis Puisi Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
7. Lomba Visualisasi Puisi Tingkat SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
8. Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/MA sederajat
9. Lomba Mading 3D Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
10. Lomba Syair Tingkat SMA/MA sederajat  se-Riau
11. Lomba Lagu Melayu Tingkat SMA/MA sederajat se-Riau
12. Lomba Mendongeng Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
13. Lomba Berbalas Pantun Melayu Tingkat SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
14. Lomba Pantomim Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
15. Lomba Essai Tingkat Mahasiswa se-Riau
16. Lomba Foto Moment Umum se-Riau
17. Lomba Tulis Cerpen Mahasiswa se-Indonesia
18. Lomba Tulis Puisi Mahasiswa se-Indonesia

Menjadi up to date memang baik. Mengikuti jaman juga salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Namun, alangkah baiknya jika kita juga melakukan penyaringan terhadap apapun yang masuk ke dalam negara yang kiranya dapat mempengaruhi budaya lokal. Jangan sampai karena terlalu asik menikmati budaya luar kita lupa dengan budaya kita sendiri. Saat budaya asing datang, kita hanya harus menyaringnya. Mengambil yang baik dan meninggalkan yang buruk. Bukan justru menjadikannnya pengganti dari budaya lokal kita. Selain itu, jangan sampai sikap nasionalisme menjadi hilang. Kebudayaan yang dimiliki oleh daerah kita adalah kekayaan yang tak ternilai oleh apapun. Pengklaiman budaya yang pernah terjadi merupakan cambuk untuk semuanya bahwa kita telah lalai dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal Indonesia. Dengan bersikap demikian, bukan berarti kita tidak menerima budaya lain masuk ke Indonesia. Kita hanya harus berani bertindak tegas dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia. 

Diharapkan dengan diselenggarakan Praktikum Sastra oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau budaya lokal Riau sendiri tidakan hilang. Kita akan menjadi salah satu daerah yang memiliki budaya lokal yang tak ternilai harganya. Penanaman sikap cinta budaya dapat dimulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan hingga dewasa. Terus wapada dan tetap cinta akan budaya lokal Indonesia.



*Salah satu tugas kuliah menulis keritik esay





You Might Also Like

0 comments: