Esay: Terbuktinya Hadis Akhir Zaman

Kamis, Maret 23, 2017 putriintania 0 Comments





Terbuktinya Hadis Akhir Zaman

Keyakinan akan datangnya hari kehancuran dunia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari akidah setiap mukmin. Ia merupakan janji Allah yang Maha Benar. Ada ratusan ayat dan hadits yang membeberkan secara detil dan rinci tentang bagaimana peristiwa dahsyat itu akan terjadi. Namun, yang paling penting bagi seorang mukmin adalah isyarat dan tanda yang akan mengawali itu semua, sebab ia sangat berhubungan dengan bagaimana seorang mukmin bersikap.

Dalam Hadits Shahih Imam Muslim, dari Umar bin Khathab, rodhiyallahu ‘anhu, Malaikat Jibril menjelma menjadi seorang laki-laki yang sangat rupawan bertanya kepada Nabi Muhammad shollallahu ‘alaiahi asallam di hadapan para sahabat tentang : Kapankah Kiamat akan terjadi ?  

Kemudian Nabi Muhammad  saw menjawab : “Engkau lebih tahu dari pada aku, aku tidak tahu  kapan Kiamat akan terjadi”. 

Namun ketika Nabi Saw ditanya tentang apa ciri-ciri dan tanda-tanda nya, barulah Nabi Saw menjawab (bersabda) :
Apabila engkau kelak menemukan satu zaman, orang yang hidup pada zaman itu dahulunya bertelanjang kaki, tidak pakai alas kaki ( miskin, melarat, kere), mereka penggembala ternak, sekarang sudah menjadi kaya-raya dan berkuasa, lalu mereka berlomba-lomba membangun gedung-gedung yang tinggi. Jika keadaan itu engkau temukan, maka jarak antara engkau dengan Kiamat sudah sangat dekat.

Dalam Hadits shahih yang diriwayatakan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah rodhiyallahi ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam : “Ya Rasulullah, siapakah yang engkau maksud orang miskin, telanjang kaki, penggembala ternak lalu menjadi kaya-raya dan berkuasa berlomba-lomba membangun gedung yang tinggi-tinggi ?”. Rasulullah saw menjawab singkat : Mereka bangsa Arab.

Mari kita lihat hadits tersebut dengan fakta yang saat ini berada.  Dahulu sebelum minyak ditemukan namanya masih Jazirah Arab, negeri yang tandus, kering, penduduknya miskin.  Tiba-tiba dalam waktu singkat, ketika saat minyak bumi ditemukan, mereka menjadi Negara Petro Dollar, dan akhirnya mendirikan Negara sendiri-sendiri.  Ada 7 negara : Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Oman dan Yaman.

Kita lihat, masing-masing negera tersebut apa yang mereka perbuat :

Arab Saudi :  Di sekitar Mekkah (Masjidil Haram), dibangun gedung-gedung besar-besar dan tinggi-tinggi, bahkan lebih tinggi dari bukit-buikit yang ada di sekitarnya.  Lihat di Madinah, di sekitar  Masjid Nabawi,  masjid Nabawi tenggelam dikelilingi oleh bangunan Hotel-hotel mewah dan megah-megah  yang besar-besar dan tinggi-tinggi.  Di Riyadh, ibukota Arab Saudi, saat Pangeran Salman diangkat menjadi Gubernur ketika itu, Riyadh langsung “disulap” menjadi kota Metropolitan yang mewah dan canggih, ala Eropa. Lihat Jeddah, pusat perdagangan Timur-Tengah, siapa yang tidak kenal dengan kemajuan pembangunan Jeddah hari ini?. Padang-Pasir disulap menjadi “kota impian”.

Kuwait (Negara tetangga Arab Saudi) : Di Ibu-Kota Kuwait, masya Allah, orang yang berada di sana tidak menyangka (merasa) bahwa ia sedang berada di negeri Arab. 

Uni Emirat Arab (UEA) :  Di Abu Dhabi, orang mengatakan belum sah orang mauk ke negeri Arab kalau belum masuk ke kota Abu Dhabi, yang dengan kemajuan dan kehebatan pembangunan gedung-gedung tinggi, pencakar langit di sana. Silakan lihat Dubai, siapa yang tidak kenal Dubai, satu kota yang saat ini sangat indah dan terkenal di jantung Jazirah Arab. Orang mengatakan bahwa Dubai adalah “Surga Dunia”.   Di Dubai sekarang ini ada gedung pencakar langit yang paling tinggi, nomor satu di dunia, namanya Buruj Khalifah tingginya : 828 meter. Apakah persaingan membangun gedung-gedung tinggi itu sudah selesaii kini ?  Tidak.

Hari ini, masuk tahun ke-6 di tepi Laut Merah, dekat Jeddah sedang dibangun gedung yang tingginya akan mengalahkan gedung tertinggi di dunia (di Dubai), dibangun oleh orang terkaya nomor 5 di dunia, namanaya Pangeran Al Walid bin Thalal.  Pembangunan gedung tersebut direncanakan akan selesai tahun 2018. Menghabiskan uang milyaran dollar (Trilyunan rupiah kita). Ketinggian gedung tersebut adalah 1.200 meter (1,2 Km).

Kembali kita ingat Hadits di atas : Miskin, telanjang kaki, penggembala ternak, sekarang menjadi kaya raya dan berbangga-bangga membangun rumah tinggi-tinggi. Jika itu engkau temukan, demikian sabda Rasulullah saw. maka jarak masa antara engkau dengan Kiamat sudah sangat dekat.

Dapatkah kita meyakini bahwa kita ini benar-benar sudah sampai pada saat yang dimaksud oleh Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam ?.

Hal menarik yang perlu direnungkan adalah bahwa nyaris seluruh tanda-tanda kiamat kecil sudah menjadi kenyataan. Bahkan, bisa disimpulkan bahwa kita sedang menanti datangnya tanda kiamat besar. Satu saja dari tanda kiamat besar itu muncul (Al Mahdi misalnya), maka isyarat kehancuran dunia sudah di depan mata. Ragam malapetaka dan huru hara akan menggulung semua manusia. Sebab tanda-tanda kiamat besar itu bagai rangkaian biji tasbih yang diikat dengan kawat, yang bila terputus dan lepas salah satu bijinya, lainnya akan mengikuti dengan cepat. Semoga dengan umur yang masih diberikan Allah SWT kepada kita bisa digunakan sebaik mungkin. Amin ya rabbal'alamin.


*Salah satu tugas kuliah menulis keritik esay




0 comments:

Esay: Jangan Lupakan Kebudayaan Lokal

Kamis, Maret 23, 2017 putriintania 0 Comments



Jangan Lupakan Kebudayaan Lokal

Budaya adalah salah satu cara hidup atau identitas yang dimiliki oleh sebuah kelompok orang  di daerah tertentu dan bersifat turun-temurun. Setiap tempat, pastilah memiliki identitas untuk menunjukan kepada daerah lain tentang keunggulan tempat itu. Dengan budaya, kita dapat mengenal atau dikenal oleh masyarakat yang berada jauh dari tempat kita. Selain itu, kita dapat melihat perilaku masyarakat. Secara tidak langsung, budaya dapat mempengaruhi perilaku-perilaku baik budaya dari luar maupun dari lokal itu sendiri. Contoh budaya Riau adalah berbalas pantu, bersair, mendongeng dan lain-lain. Budaya bisa membawa kita ke arah yang lebih baik, namun juga bisa ke arah yang negatif.

Berdasarkan hal itulah kita harus menjaga kelestarian budaya yang telah kita miliki. Jangan sampai budaya yang menjadi ciri khas atau identitas daerah kita diklaim atau justru diakui oleh negara asing. Terkadang kita sendiri memang tidak sadar telah mengabaikan banyak budaya lokal dan justru tertarik mempelajari budaya luar. Contoh sederhana yang dapat kita ambil adalah lagu daerah dan tari daerah. Tari dan lagu daerah adalah aset budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Namun, sangat sedikit anak atau generasi jaman sekarang yang hapal atau tahu akan tari ataupun lagu daerah. Generasi sekarang justru lebih banyak menyerap budaya asing yang belum tentu baik untuk diri sendiri. Generasi sekarang lebih hapal dengan lagu manca negara dibandingkan dengan lagu daerah atau lagu nasional. Generasi sekarang lebih banyak hapal dengan bahasa luar dibandingkan dengan bahasanya sendiri. Lebih banyak anak yan tertarik untuk mencoba gaya busana luar dibandingkan dengan gaya busana lokal.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau menjadi salah satu pelopor memperkenalkan kebudayaan Riau kepada generasi muda dengan cara membuat even perlombaan yang diberi nama Praktikum Sastra. Praktikum Sastra adalah sebuah even yang diselenggarakan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau setahun sekali. Tepat pada tanggal 6 maret 2017 even Praktikum Sastra ke 25 diselenggarakan. Perlombaan yang di adakan adalah:
1. Lomba Peragaan Busana Adat Tingkat SD/MI Sederajat se-Pekanbaru
2. Lomba Tes Tertulis Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA Sederajat se-Riau
3. Lomba Cerdas Cermat Tingkat SMP/MTs sederajat se-Riau
4. Lomba Debat Tingkat SMA/MA Sederajat se-Riau
5. Lomba Baca Puisi Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
6. Lomba Tulis Puisi Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
7. Lomba Visualisasi Puisi Tingkat SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
8. Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat SMA/MA sederajat
9. Lomba Mading 3D Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
10. Lomba Syair Tingkat SMA/MA sederajat  se-Riau
11. Lomba Lagu Melayu Tingkat SMA/MA sederajat se-Riau
12. Lomba Mendongeng Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
13. Lomba Berbalas Pantun Melayu Tingkat SMA/MA sederajat dan Mahasiswa se-Riau
14. Lomba Pantomim Tingkat SMP/MTs dan SMA/MA sederajat se-Riau
15. Lomba Essai Tingkat Mahasiswa se-Riau
16. Lomba Foto Moment Umum se-Riau
17. Lomba Tulis Cerpen Mahasiswa se-Indonesia
18. Lomba Tulis Puisi Mahasiswa se-Indonesia

Menjadi up to date memang baik. Mengikuti jaman juga salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Namun, alangkah baiknya jika kita juga melakukan penyaringan terhadap apapun yang masuk ke dalam negara yang kiranya dapat mempengaruhi budaya lokal. Jangan sampai karena terlalu asik menikmati budaya luar kita lupa dengan budaya kita sendiri. Saat budaya asing datang, kita hanya harus menyaringnya. Mengambil yang baik dan meninggalkan yang buruk. Bukan justru menjadikannnya pengganti dari budaya lokal kita. Selain itu, jangan sampai sikap nasionalisme menjadi hilang. Kebudayaan yang dimiliki oleh daerah kita adalah kekayaan yang tak ternilai oleh apapun. Pengklaiman budaya yang pernah terjadi merupakan cambuk untuk semuanya bahwa kita telah lalai dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal Indonesia. Dengan bersikap demikian, bukan berarti kita tidak menerima budaya lain masuk ke Indonesia. Kita hanya harus berani bertindak tegas dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia. 

Diharapkan dengan diselenggarakan Praktikum Sastra oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau budaya lokal Riau sendiri tidakan hilang. Kita akan menjadi salah satu daerah yang memiliki budaya lokal yang tak ternilai harganya. Penanaman sikap cinta budaya dapat dimulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahkan hingga dewasa. Terus wapada dan tetap cinta akan budaya lokal Indonesia.



*Salah satu tugas kuliah menulis keritik esay





0 comments: